Ikuti Proses Memasak Buku hingga Jadi Hidangan Cerdas Ala Dra. MUSIIN M.Pd
Kelas menulis bersama Om Jay kembali diteruskan. Pada pertemuan ke-6 tanggal 14 Agustus 2020 ini kami dipertemukan dengan seorang guru hebat yang telah berhasil menembus penerbitan mayor untuk merilis karyanya.
Beliau adalah Musiin atau biasa dipanggil dengan nama Bu Iin. Selain menjadi seorang penulis hebat, Bu Iin adalah seorang guru sekaligus wirausahawan. Prestasinya di bidang guru pun begitu banyak mulai dari berhasil menempuh short di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015 lalu hingga menjadi dosen di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang sekaligus menjadi tutor bagi para pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.
Tak hanya menjadi seorang pendidik serba bisa, tetapi Bu Iin juga berhasil mengembangkan bisnisnya di bidang ekspedisi. Bernama PT In Jaya, Bu In mengelola berbagai distribusi produksi Indomarco dan Indolakto di daerah Pasuruan. Selain itu, PT In Jaya juga dipercaya sebagai pemasok bahan baku tebu di beberapa pabrik gula wilayah Madiun, Malang, hingga Kediri.
Guru yang kini mengajar di SMPN 1 Tarokan Kediri ini juga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan hingga dunia pendidikan. Bu Iin mendirikan organisasi swadaya masyarakat, YAPSI, pada tahun 1991. Kini, organisasi ini telah melakukan berbagai kegiatan yang memberikan dampak positif bagi warga sekitar mulai dari pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui UMKM hingga pengadaan perpustakaan kampung.
Dalam dunia pendidikan, guru bahasa Inggris ini juga menjadi salah satu anggota aktif dari tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris di wilayah Kabupaten Kediri. Tak hanya itu, Bu Iin juga tergabung dalam tim penilai angka kredit guru di wilayah Kabupaten Kediri.
Setelah dibuka oleh Om Jay dan Bunda Kanjeng, kelas tersebut diawali dengan proses pertemuan Bu Iin dengan dunia literasi Tanah Air yang dimulai ketika dirinya tergabung dalam WA Group Menulis Gelombang ke-18 dimana Bu Tere dan Bapak Roma berada. Dalam WAG tersebut, Bu Iin mengaku sangat antusias dalam mengikuti tantangan menulis satu minggu dari narasumbernya kala itu, Prof Eko.
“Semangat saya langsung berkobar untuk segera menyelesaikan buku tersebut.” Kenang Bu Iin.
Bu Iin juga mengaku bahwa untuk menyusun outline awalnya, dirinya melakukan berbagai hal mulai dari berlangganan surat kabar hingga membeli berbagai buku terkait bidang ilmu yang menjadi tema utama dalam penulisan buku tersebut.
“Saya jadi ingat dengan buku yang berjudul “The Secret (Law of Attraction)” karya Rhonda Byrne, buku ini bercerita tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Pikiran saya di awal tahun adalah menulis buku, atas kehendak Allah saya dituntun mengikuti kelas menulis dan berhasil menulis buku di penerbit Mayor.” Jelas Bu Iin.
Pendidik kelahiran 6 Juli 1970 ini juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah memiliki impian untuk dapat menulis dan diterbitkan di penerbitan mayor. Namun, impian tersebut mulai muncul dan berkembang ketika dirinya dipertemukan dengan Kelas Menulis Om Jay. Hingga akhirnya dirinya memfokuskan diri pada kelas tersebut dan berhasil menerbitkan buku yang berjudul “LITERASI DIGITAL NUSANTARA”.
Setelah membagikan perjalanan awalnya dengan dunia literasi Indonesia, Bu Iin mulai membagikan pengalamannya dalam proses ‘memasak’ buku hingga akhirnya diterbitkan oleh penerbit mayor.
“Seandainya buku itu sepiring hidangan, Bapak Ibu saya ajak berbelanja, meracik dan memasaknya. Semoga bisa memberi pengalaman tersendiri.” terang Bu Iin.
Dalam memenuhi tantangan Prof Eko, saya memiliki tema digital literasi yang terinspirasi dari materi Prof Eko Indrajit dalam kanal YouTubenya, Ekoji Channel. Dari materi tersebut ditambah dengan melakukan berbagai proses validasi dan verifikasi dari berbagai sumber mulai dari surat kabar, buku, internet hingga pengamatan keseharian, pendidik berusia 50 tahun ini menghasilkan outline awal sebagai berikut:
1. Pengguna Internet di Indonesia
2. Media Sosial
3. Literasi Digital
4. Ekosistem Literasi Digital di Nusantara
5. Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62
Pemicu awal dari proses penulisan buku ini adalah adanya data yang dirilis oleh Data Statista tentang Indonesia yang berada di peringkat ke-5 dari 10 negara pengguna internet terbesar di dunia dengan 143,26 juta pengguna per Maret 2019.
Setelah mengetahui data tersebut, Bu Iin mulai memasak Bab 1 yang berjudul “Pengguna Internet di Indonesia” dengan sub bab: Pembagian Generasi Pengguna Internet dan Karakteristik Generasi dalam Berinternet. Datanya diambil dari hasil survei APJII. Data tersebut juga mengungkapkan karakter generasi Z dalam menggunakan internet.
“Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net.Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja.” Jelas Bu Iin.
Setelah menjelaskan secara singkat bab 1, Bu Iin bergerak ke bab 2 dengan judul “Media Sosial” yang memiliki sebab: Media Sosial, Undang-Undang Informasi dan Transaksi, dan Kejahatan di Media Sosial.
“Bapak Ibu penulis hebat, penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE.” Jelas Bu iin.
Bab 2 tersebut menjelaskan tentang penggunaan media sosial oleh masyarakat Indonesia hingga berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia dari semakin menjamurnya penggunaan media sosial.
Setelah puas di bab 2, penjelasan bab 3, 4 dan 5 dalam buku “LITERASI DIGITAl NUSANTARA” tidak dilanjutkan. Pasalnya, segala pengetahuan yang dapat memberikan khasanah pengetahuan baru terkait dunia digital di Indonesia dapat dibaca secara mandiri di buku yang telah ditulis oleh Bu Iin tersebut.
Dalam menyusun buku yang hanya ditargetkan rampung dalam waktu seminggu itu, tentu banyak kendala yang harus dilalui oleh Bu iin. Salah satunya adalah ketika berada dalam titik jenuh. Menurutnya, untuk mengatasi kejenuhan adalah dengan melakukan berbagai hobi. Dari sekian banyak hobi yang dimilikinya, mulai dari membaca buku, menulis, travelling, hingga memasak, Bu iin memilih untuk memasak sebagai cara untuk menghilangkan kejenuhannya.
“Ketika di titik jenuh saya biasanya memasak. Hobi saya memasak.” Jawab Bu Iin.
Di akhir materi, Bu Iin juga menjelaskan bahwa sebuah karya tertulis akan dikenang oleh anak cucu pada generasi mendatang. Karya tersebut pun dapat berupa apa saja mulai dari lingkungan keluarga, tempat kerja, hingga masyarakat sekitar.
“Motivasi yang ingin saya berikan adalah TIDAK ADA KATA TERLAMBAT untuk memulai sesuatu yang baik.” Pungkas Bu Iin.
super hebat, bisa 3 resume, semangat tetus berkarya dalam memulisππ
BalasHapusTerima kasih resumenya. Semangat terus berkarya
BalasHapusSudah singgah dan tinggalkan jejak.
BalasHapusπππ
BalasHapusDi akhir materi, Bu Iin juga menjelaskan bahwa sebuah karya tertulis akan dikenang oleh anak cucu pada generasi mendatang.
BalasHapusJangan lupa, anak dan cucu diberi link blog kita. Ahaaa....